Semua yang Perlu Anda Ketahui Tentang Sekoci : Jenis, Cara Kerja dan Peraturannya

Sebagai salah satu alat keselamatan yang tersedia di kapal, sekoci atau lifeboat adalah equipment yang penting. Tetapi sebagian besar anak buah kapal dan penumpang di kapal lebih suka jika sekoci tersebut tetap tidak digunakan. Namun, menggunakan sekoci merupakan pilihan terakhir yang diperlukan bagi mereka yang berada di kapal dan selama bertahun-tahun terbukti telah banyak membantu mereka yang berada di kapal selamat dari kecelakaan yang terjadi di laut.

Sekoci selalu menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari prosedur keselamatan dilaut. Penting bagi kapal untuk memiliki sejumlah sekoci di atas kapal sesuai peraturan yang berlaku, yang dapat dengan mudah diakses dan digunakan dalam keadaan darurat.

Sekoci pada dasarnya adalah perahu kecil yang disimpan di atas kapal untuk melakukan penyelamatan darurat, jika terjadi kecelakaan di laut. Perahu kecil yang disebut sekoci tersebut berfungsi sebagai alat untuk evakuasi yang cepat dan efektif bagi orang-orang yang mengalami kesulitan dari sebuah kapal dan kemudian membantu mereka menuju ke lokasi yang aman.

Jenis Jenis Sekoci


Menurut Peraturan SOLAS, setiap kapal harus memiliki sekoci yang cukup untuk menampung 37,5% anak buah kapal dan penumpang di kedua sisi. Sedangkan untuk liferaft harus mampu menampung 25% di setiap sisi kapal.

Sekoci terdiri dari tiga jenis, tergantung pada penggunaannya, area aplikasi, dan keefektifannya:

1. Sekoci penolong terbuka (Open Lifeboat)

Seperti namanya, sekoci ini memiliki konstruksi bersifat terbuka dan tidak memiliki atap. Mereka sebagian besar digerakkan secara manual dengan dayung. Kadang-kadang sekoci juga dirancang menggunakan mesin diesel atau mesin bensin untuk menjalankannya. Namun, karena masalah keamanan yang ketat, saat ini sekoci terbuka sudah sangat jarang terlihat di kapal. Jenis sekoci ini sering terlihat di kapal kapal berusia tua.

2. Sekoci penolong tertutup (Closed Lifeboat)

Sekoci penolong tertutup, ditutup dengan atap yang melindungi orang-orang di dalamnya dari hujan, arus air laut, dan angin kencang. Perahu ini, jika roboh, akan tetap berdiri sendiri. Ini selanjutnya diklasifikasikan menjadi Sekoci Tertutup Sepenuhnya dan Sekoci Tertutup Sebagian. Jenis ini banyak digunakan pada kebanyakan kapal tanker dan kontainer.

3. Sekoci Jatuh Bebas (Free Fall Lifeboats)

Sekoci jatuh bebas atau free fall lifeboats disimpan dan diluncurkan dari tempat peluncuran sekoci yang miring ke bawah. Umumnya sekoci tipe ini diletakkan di buritan kapal. Sekoci ini termasuk sekoci penolong tertutup, tetapi mempunyai cara peluncuran yang berbeda. Sehingga dirancang lebih berat dan lebih kuat supaya mampu menahan benturan dengan air laut saat jatuh langsung saat dilepaskan dari kapal.

Selain ketiga jenis yang telah disebutkan diatas, terdapat dua jenis sekoci tambahan yaitu, sekoci tahan api dan sekoci hiperbarik.

1. Sekoci Tahan Api (Fireproof Lifeboats)

Sekoci ini digunakan selama terjadi tumpahan minyak dan sangat aman untuk menahan panas dan api. Karena design dan juga material yang digunakan pada sekoci ini, memungkinkannya untuk tahan terhadap panas dan api selama 8 menit setelah diturunkan ke laut.

2. Sekoci Hiperbarik (Hyperbaric Lifeboats)

Sekoci ini terdiri dari ruang tertutup yang dapat ditutup dengan palka yang cukup bagi orang untuk masuk dan keluar tanpa mengalami dekompresi. Bejana tekan yang disediakan mampu mensuplai gas pernapasan terkompresi untuk menaikkan tekanan udara internal.

Sekarang kita telah mengetahui berbagai jenis sekoci. Selanjutnya mari kita lihat cara kerja mekanisme pelepasannya.

Mekanisme Pelepasan Sekoci


Apa pun jenis sekoci yang digunakan pada sebuah kapal, pertimbangan terpenting adalah memastikannya terlepas dengan cepat dan sempurna, untuk membantu orang-orang yang dalam kesulitan secepat mungkin. Oleh karena itu, ada tiga jenis mekanisme pelepasan sekoci.

1. Mekanisme On Load

Mekanisme ini berfokus pada pelepasan sekoci dari slingnya (wire steel rope), dengan orang orang berada di dalam sekoci tersebut. Ini dioperasikan ketika perahu akan menyentuh air, untuk memastikan pendaratan yang lancar dari sekoci tanpa menyebabkan kerusakan pada perahu atau melukai orang orang di dalamnya.

2. Mekanisme Off-Load

Jenis mekanisme ini melepaskan sekoci setelah kapal sepenuhnya berada di laut. Ini termasuk unit piston hidrostatik di bagian bawahnya yang terhubung ke tuas operasi. Setelah berada di air, tekanan air menggerakkan tuas ke atas yang akan melepaskan sekoci dari tali slingnya.

3. Mekanisme Pelepasan Sekoci Jatuh Bebas

The Free Fall Lifeboat memiliki mekanisme pelepasan di mana sekoci diluncurkan dari posisi penyimpanannya dengan pengoperasian tuas di dalam perahu yang melepaskannya. Hal ini menyebabkan perahu tergelincir melalui tanjakan miring dan jatuh ke permukaan air.

Setelah membahas mengenai jenis jenis sekoci dan mekanisme pelepasannya, sekarang mari kita lihat standar apa yang harus dipatuhi saat menggunakan yang disebutkan di atas. Peraturan SOLAS mencantumkan beberapa standar khusus yang harus dipatuhi oleh setiap kapal sehubungan dengan sekoci dan penggunaannya.

Persyaratan SOLAS untuk Sekoci


Menurut kode LSA dan SOLAS, ada seperangkat persyaratan yang menjamin keamanan sekoci. Persyaratan tersebut adalah:
  • Ukuran, jumlah dan kapasitas sekoci untuk kapal dagang ditentukan oleh jenis kapal dan jumlah awak kapal, tetapi panjangnya tidak boleh kurang dari 7,3 m dan minimal disediakan dua sekoci di kedua sisi kapal, yaitu disebalah kiri dan sebelah kanan
  • Sekoci kapal kargo berukuran 20.000 GT harus mampu meluncur saat kecepatan kapal mencapai 5 knot.
  • Sekoci harus membawa semua peralatan yang dijelaskan dalam SOLAS yang dapat digunakan untuk bertahan hidup di laut. Ini termasuk ransum, air bersih, pertolongan pertama, kompas, peralatan sinyal marabahaya seperti roket dll.
  • Kapal harus membawa minimal satu perahu penyelamat (rescue boat) untuk tujuan penyelamatan. Jika lebih dari satu sekoci ada di atas kapal, salah satu sekoci tersebut dapat difungsikan juga sebagai perahu penyelamat.
  • Harus dapat diturunkan ke air dengan mudah dan cepat walaupun kapal dalam keadaan miring 15 derajat.
  • Ketika sekoci dalam keadaan muatan penuh, waktu pengangkatan sekoci oleh lifeboat davit (dewi -dewi) tidak boleh kurang dari 0,3m/detik.
  • Tali wire yang digunakan untuk mengangkat atau menurunkan sekoci dikendalikan dengan rem sentrifugal, sehingga kecepatan turun sekoci tidak boleh lebih dari 36m/menit.
  • Sekoci harus dicat dengan warna oranye terang yang diakui secara internasional dan tanda panggil kapal (call sign) harus dicetak di atasnya.
  • Tempat sekoci, tempat gambar LSA dan prosedur peluncuran dipasang, harus mudah diakses oleh semua awak kapal di setiap saat dan dalam semua keadaan.
  • Untuk memastikan bahwa awak kapal mampu meluncurkan kapal dalam waktu minimum jika terjadi keadaan darurat, latihan rutin harus dilakukan.
  • Terlepas dari persyaratan tersebut, sekoci juga harus memiliki peralatan keselamatan dan kelangsungan hidup yang diperlukan.
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url