Segala Sesuatu Tentang Life Jackets di Kapal

Kehidupan dan keselamatan manusia di laut adalah hal yang mutlak utnuk diperhatikan. Untuk itu semua jenis peralatan darurat dan penyelamat hidup memainkan peran yang penting dalam menyelamatkan nyawa di semua jenis situasi darurat.

Sebuah kapal dioperasikan dengan berbagai jenis peralatan penyelamat jiwa untuk berbagai situasi darurat dan prosedur pengoperasian dan pemeliharaannya harus diketahui dengan baik oleh anak buah kapal.

Salah satu alat penyelamat yang digunakan di hampir semua jenis keadaan darurat adalah jaket pelampung atau "life jacket". Penjelasan mengenai konstruksi dan persyaratan operasionalnya dapat dilihat pada SOLAS bab II di bawah kode LSA yang baru-baru ini diubah pada Juli 2010.

Apa Jaket Pelampung / Life Jacket ?


Jaket pelampung adalah jaket tanpa lengan yang terbuat dari bahan yang bisa terapung atau inflatable yang digunakan untuk menjaga agar tubuh manusia tetap mengapung di air.

Ada dua jenis jaket pelampung populer yang digunakan di kapal, yaitu :

1. Jaket pelampung tiup (Inflatable life jacket)

Jaket ini membutuhkan pemompaan untuk daya apung dan secara otomatis mengembang saat direndam dalam air. Biasanya terdiri dari dua kompartemen daya apung yang berbeda.

2. Jaket pelampung non tiup (Non Inflatable life jacket)

Jaket ini dilengkapi dengan bahan apung dan tidak perlu ditiup untuk mengembang.

Berapa banyak jaket pelampung yang harus ada di kapal?


1. Di Kapal Penumpang

Harus ada jaket pelampung untuk setiap orang di atas kapal. Jaket pelampung untuk setiap anak atau 10% dari jumlah penumpang mana yang lebih tinggi.

2. Di kapal kargo

Harus ada jaket pelampung untuk semua kru dan keluarganya yang ada di kapal. Jika kru kapal membawa serta keluarganya, jaket pelampung bayi harus disediakan di kapal kargo.

Selain itu harus juga disiapkan spare life jacket, karena jika terjadi kerusakan dapat segera diganti dengan cadangan / spare.

Apa persyaratannya sesuai SOLAS?


  • Setiap jaket pelampung harus dilengkapi dengan peluit yang dikencangkan dengan tali pengikat.
  • Lampu dan peluit jaket pelampung harus dipilih dan diamankan ke jaket pelampung sedemikian rupa sehingga kinerjanya tetap optimal.
  • Setiap jaket pelampung harus dilengkapi dengan tali pelampung yang dapat dilepas atau alat lain untuk mengamankannya ke jaket pelampung yang dikenakan oleh orang lain di dalam air.
  • Setiap jaket pelampung harus dilengkapi dengan sarana yang sesuai untuk memungkinkan penyelamat mengangkat pemakainya dari air ke dalam kapal penyelamat atau perahu penyelamat.
  • Jaket tidak boleh terbakar atau meleleh saat terkena api selama 2 detik.
  • Harus bisa dipakai dengan mudah.
  • Saat meloncat dari ketinggian minimal 4,5 m ke dalam air tidak terjadi cedera dan melepas atau merusak lifejacket.
  • Harus memiliki daya apung yang tidak berkurang lebih dari 5% setelah 24 jam direndam di air tawar
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url